Minggu, 20 Januari 2013

Semburat Jingga

Awalnya aku dan kamu adalah satu rasa, pun saat senja belum sepenuhnya pudar dan malam belum sepenuhnya kelam. Banyak kenangan yang pantas kurangkumkan sajak. Sajak untukmu. Namun tinta tak jua mengalir deras untuk tuntaskan sajakku. Seiring waktu akupun tersadar kamu adalah kamu, adalah hatiku hingga sajak tak mampu keluar dari bibirku. Ketika aku adalah satu satunya orang yang dihidupkan pada abu puisi, kau mengajariku segala tentang isi dunia, segala tentang hidup dan kehidupan. Adakah helai sajakku tertinggal di sekitar tubuhmu ??

Kau tahu ? langit saat ini benar-benar indah warna biru langit yang menyamar senja jingga, sungguh indah kuguratkan pada sajak-sajakku ,malam yang indah untuk melamunkan tentangmu, bintang-bintang kecil mulai menunjukkan sinarnya, cantik! bersemburat diangkasa. Ingin rasanya kutumpahkan perasanku pada sebuah gelas dimana waktu menjadi airnya.

Kini, lama aku tak mendengar suaramu. Rinduku mengalahkan sepi, namun tetap juga aku tak mampu melukiskan rinduku dalam sajakku, aku melihatmu jauh, tapi tetap selalu bercahaya dalam hatiku, seperti matahari.


2012013 

2 komentar: