Jumat, 22 Maret 2013

Musim Semi Untukmu

:Faraby

Hei kamu!

Sedih ? pasti. luka ? sudah pasti. sakit ? lebih pasti. Aku tahu kamu pasti kecewa saat gambaran tentang dia yang selalu indah buyar seketika saat kamu mendengar berita yang sebenarnya dari orang terdekat.
Rindumu hilang ? mungkin. Sayangmu pudar ? mungkin juga. Kamu menyesal ? mungkin iya.
Banyak sekali pertanyaan di labirin otakku pagi ini. Bukan untuk mengingatkanmu kembali, tapi lebih memberikan gambaran bahwa Tuhan bekerja dengan caranya sendiri, walapun kamu telat mengetahuinya.

Aku pernah, iya aku pernah merasakan hal yang sama sepertimu, terlambat mengetahui keadaan yang sebenarnya, sehingga aku masih menjadikannya berhala yang setiap hari aku puja dan aku rindu. Dan itu salah semua salah.

Sudahlah, nada-nada yang kamu hasilkan dari jari-jarimu terlalu berharga untuk kamu hentikan.
Cuaca pagi ini sungguh sayang untuk kamu lewatkan.
Buka jendelamu rasakan hembusan angin yang bertiup, lihatlah cherry blossoms sudah mulai mekar, rasakan musim semi ini, sungguh cantik bukan ??

Biarkan hatimu, jiwamu, ragamu bermekaran seindah sakura yang kita lihat kemarin.
Dan biarkan pula Tuhan bekerja dengan indahnya di setiap inci alur kehidupan yang kamu jalani.

Selamat Pagi.

Hokkaido 6:30am






Senin, 11 Maret 2013

Surat Untuk Fajar

: Fajar

Kali ini aku bukan cerita tentang pagi ataupun matahari yang mengintip dari timur, bukan.
aku bercerita tentang kamu, tentang cintamu, penantianmu, tentang rasamu.
seperti namamu, Fajar. Harapan baru pun pasti kau nantikan dalam bentuk apapun itu.

Aku hanya sedikit memberikan gambaran, tapi aku bukan memberikanmu nasehat karena aku belum terlalu tua untuk bisa menasehatimu dan juga tidak seperti orang-orang yang mempunyai pengalaman akan hidup dan juga kehidupan.

Pengembaraanmu sebentar lagi berakhir, tinggal kau yang akan menentukan kearah mana kau akan berjalan dengan beban yang ada di pundakmu. Kau tahu, ketika kau sudah menjatuhkan pilihan, itu adalah hal mutlak yang harus kau ambil, jangan kau berhenti di tengah perjalanan, karena lelaki seperti itu adalah lelaki pengecut yang tidak pernah bersyukur atas apa yang sudah di dapatkan.

Lelaki bukan hanya pemimpin, tapi sebagai navigator untuk perjalanan selanjutnya. Dan perahumu pun akan melewati lautan tanpa batas dan juga tanpa tanda. Bukankah ini menarik ? Saat gelombang mulai terasa, tetaplah berjalan, jangan kau berhenti untuk menurunkan jangkarmu dan bersandar ke salah satu dermaga dan kemudian kau mengangkat jangkarmu dan meninggalkan dermaga itu kosong.

Ingatlah tidaklah hebat seorang lelaki jika dia hanya berjanji tapi tidak dapat melakukan apa-apa yang dia janjikan. Selamat berlayar.


Kapal dan Dermaga

"Denting piano kala jemari menari, nada merambat pelan saat datang rintik hujan bersama sebuah bayang yang pernah terlupakan ..."

Aku berlari-lari kecil memasuki sebuah cafetaria karena hujan tiba-tiba turun, tidak butuh waktu lama untuk aku berada di dalamnya dan lagu ini pun mengalun pelan, wow! lagunya om iwan! gumamku dalam hati. Akupun segera memesan coklat panas! minuman terenak menurutku disini, setelah pesananku selesai dibuat aku mulai mencari tempat favoritku, dimana lagi kalau bukan di sudut, aku suka duduk di sudut karena dari sana aku bisa melihat orang-orang hilir mudik keluar masuk, tanpa mereka bisa melihatku dengan jelas, ada yang tertawa, serius, dan hanya sekedar ngopi saja.

Masih dengan coklat panas dan laptop di mejaku, mataku liar berkeliling ke arah pengunjung di tempat ini. Dan pandanganku pun terhenti pada seorang wanita dengan cadar di wajahnya, duduk sendiri sambil membaca sebuah buku, entah buku apa yang dibacanya, aku tidak bisa melihat dengan jelas dari sini.

Kalau aku tidak salah ingat, setiap aku ke tempat ini aku selalu bertemu dengan perempuan ini, yang entahlah hanya kebetulan atau memang dia pelanggan tetap disini aku pun tak tahu. Aku mulai terusik dengan rasa penasaranku. Tergerak untuk pindah tempat dan duduk tidak jauh dari kursinya.

Dan wajahnya pun mulai samar-samar terlihat tapi tidak sempurna karena ia duduk tepat dibawah lampu yang remang-remang. Pandangan mata kami pun sempat beradu beberapa kali, ia tetap dengan bukunya dan aku asik dengan laptopku. Aku mencoba tersenyum saat pandangan mata kami beradu kembali, tapi entah apakah ia tersenyum atau tidak, karena wajahnya berbalut cadar, dan hanya terlihat matanya yang besar dan alisnya yang tebal, pasti cantik jika cadar itu dibuka, pikirku dalam hati.
Akupun mendekatinya dan mencoba berbicara, kami pun berkenalan dan ia menyebutkan namanya. tampak akrab sekali, seolah-olah kami dipertemukan kembali setalah bertahun-tahun tidak bertemu, ya seperti itulah obrolan kami.

"aku sempat melihatmu beberapa kali disini, entah itu malam atau siang, sering kesini ?" tanyaku.
"hmm nggak juga, tapi memang aku suka sekali tempat ini" katanya.
aku memperhatikan lagi wajahnya, ini wajah nggak bermasalah sama sekali, bahkan terlihat cantik, tapi kenapa ditutupi cadar?? gumamku lirih.

"aneh ya lihat aku ?' tanyanya. Aku tersentak sepertinya ia tahu apa yang sedang aku pikirkan.
"hmmm nggak juga, cuma penasaran kenapa pakai cadar ?" tanyaku.
Dan diapun menutup buku yang dibaca, kemudian matanya menerawang seakan-akan ada sesuatu yang akan dia katakan tapi terasa berat.
"kau ingin tahu?"
"ya" sahutku.

Kamu lihat luka ini dia menunjukan punggungnya, sepertinya ada bekas sayatan yang agak kering, kemudian disini, dia menunjukan hatinya, lukanya lebar tapi sudah sedikit tertutup. Kemudian disni, dia menunjukan tepat dibagian jantung, semacam luka yang sudah kering tapi masih berbekas. Ini luka yang dia berikan untukku, lelaki yang datang dan pergi sesuka hatinya, melabuhkan jangkar di dermagaku dan melepaskan jangkar setelah dia bosan bersandar di dermagaku. Tapi luka-luka itu sekarang sudah mulai mengering dan hanya meninggalkan bekas saja.

Kemudian perlahan ia mulai membuka cadarnya, dengan tangan sedikit gemetar, akupun mulai gugup, apa yang akan terlihat. Dan ternyata setelah dibuka, aku pun tercengang, bekas luka yang masih merah, berdarah dan masih basah.

"kamu terkejut ? inilah yang ditinggalkan lelaki yang baru saja berlabuh di dermagaku, dia berlabuh hanya sebentar, tapi menorehkan luka yang sangat mendalam. Dia kembali berlayar dan berlabuh ke dermaga-dermaga lain yang dia kehendaki. Dia tidak akan kembali lagi, luka yang lain disekitar tubuhku bisa aku tutup dengan baju ini, tapi luka diwajah ini belum kering dan masih basah, jadi akan terus membekas sampai kapanpun, itulah alasan mengapa cadar ini selalu menutupi wajahku. Kemudian wanita itu beranjak dari tempat duduknya, mengemasi barang-barangnya kemudian berlalu meninggalkanku.

Tapi sebelum pergi ia berkata, saat ada kapal bersandar di dermagamu, pastikan berapa lama dia akan singgah, sehari, seminggu, sebulan, jika dia tidak punya alasan untuk menangkarkan jangkar dalam waktu lama, tutup dermagamu! kemudian dia berlalu.
aku hanya terdiam, sambil meminum coklat panas yang pastinya sudah tidak panas lagi, dan akhir cerita kami pun ditutup dengan lagu dari om iwan, dan berhentinya hujan.

" rasa sesal di dasar hati diam tak mau pergi, haruskah aku lari dari kenyataan ini, pernah kumencoba tuk sembunyi, namun senyummu tetap mengikuti"




Sabtu, 09 Maret 2013

Jejak Yang Tertinggal

Pagi masih belum sempurna betul saat aku menyibak tirai jendela di kamar. Matahari pun masih malu-malu menampakan sinarnya, awan jingga di timur makin mempercantik kota ini di pagi hari, lampu-lampu jalanan baru sebagian padam. Dan aku sudah terjaga dengan secangkir teh hangat dan laptop yang masih menyala dari semalam. Hari ini hari harusnya aku sudah bersiap untuk pulang, tapi sepertinya aku mengalami dejavu, keadaan seperti ini lagi. Dan ah entah.

Aku buka handphone yang aku acuhkan bunyinya daritadi, dan ternyata ada pesan dari seorang kawan.
"sudah mau pulang?'
"iya ini lagi prepare." jawabku
"sudah bilang ?"
"belum, mungkin nanti kalau sudah sampai." kataku
"ah payah, oke hati-hati.'
"yup, terimakasih."

Hai kawan tahukah kau aku punya satu rahasia yang tidak aku ceritakan padamu saat kita berbincang semalam, tanpa sepengetahuanmu aku sudah menyampaikan apa yang ingin aku sampaikan pada angin saat hembusan-nya menyentuh wajahku sepanjang perjalanan. Angin pasti sampaikan, dan kau tidak perlu khawatir dia pasti tahu karena dia cerdas. 

"aku pulang hari ini, jejak-ku sudah aku tebar disudut-sudut jalan kota, jika kau rindu aku, rasakan hembusan angin yang menyentuh kulitmu, karena udara hari itu sudah aku racuni dengan debu-debu rinduku"

Savoy Homann 27022013

*tulisan yang tercecer dan belum sempat di posting pada hari itu.

Rabu, 13 Februari 2013

Sepenggal Cerita Malam

"How do I 
Get through one night without you 
If I had to live without you 
What kind of life would that be ?"

Lagu ini berkali-kali aku dengar hari ini, entah itu di kantor, dalam perjalanan pergi dan pulang, dan sampai sekarang aku menulis ini pun, lagu ini masih saja aku dengar, entah sengaja atau kebetulan saja semesta mensinkronisasikan dengan suasana hatiku saat ini, entah. Tapi aku akui semesta sedikit nakal kali ini, karena telah membiarkanku untuk melamunkan tentangmu lagi.

Malam ini gerimis jatuh disini, lagi-lagi semestakah ? jika memang demikian, sangat sempurna, sungguh! 

lagu ini dan kamu, iya kamu! kamu masih ingat satu malam saat dimana ada airmata, dan tertawa melebur bersama lantunan lagu ini. Kemudian kita harus menyerah pada subuh yang tidak berpihak pada kita. Mengharuskan kamu untuk berjalan ke kiri dan aku ke kanan, bukan lurus seperti apa yang kita mau. Kamu tahu sayang, saat itu aku benci subuh datang, aku marah, aku kesal, aku menderita,aku sakit, tapi aku tak punya kuasa, saat itu langit sedang memperlihatkan kuasanya yang tak terbatas, dia mampu membuat apa saja yang dia mau, membuat subuh menjadi cepat pada saat itu adalah kehendak langit, bukan aku dan juga bukan kamu.

Bahkan saat kita menjadi orang lain saat ini pun, semesta sedang bermain bersama kita, bersama hatimu dan juga hatiku. saat kamu harus memutuskan untuk menerima apa yang sudah menjadi ketetapan sebelum kamu bertemu aku pun itu sudah di tulis oleh semesta, aku tahu kau butuh restu bumi untuk membuatmu bahagia. 

mungkin kau masih sangsi dengan keberadaanku di dunia yang antah berantah yang memungkinkan restu bumi tidak sampai ditanganmu.

Sayang, tahukah saat itu aku punya mimpi sederhana yang belum pernah aku ceritakan padamu. Menunggumu pulang, membuatkan secangkir kopi, memijat kepalamu saat lelah sembari berbincang tentang dunia kita bersama adalah mimpi yang ingin aku rajut bersamamu. Tapi, ah! sudahlah, seharusnya aku tak menceritakan ini bukan ? 


Sayang, kau hanya perlu menghitung waktu yang berguguran dan hari yang berganti, secepat subuh yang pernah kita lewati bersama. Memulai dengan sebuah ketetapan dan pilihan barumu.

Aku tidak pernah menyesal mengenalmu, bersamamu, dan berbagi denganmu. Tuhan sungguh baik mempertemukan aku dan kamu di waktu yang seperti ini. Terimakasih, bersamamu aku banyak belajar, bahwa sayang dan cinta adalah sesuatu yang astral yang tanpa perlu wujud.

" Ya Rabb Alfatiha aku kirimkan malam ini untuknya, jangan pernah Engkau tinggalkan dia dalam keadaan apapun, sayang-Mu lebih besar dari rasa sayangku untuknya, dan Engkau pun mengetahui apa yang tidak kami ketahui."


"And tell me now 
How do I live without you 
I want to know 
How do I breathe without you 
If you ever go 
How do I ever, ever survive? 
How do I 
How do I 
O how do I live?."


Kasih Allah atasmu.






Minggu, 10 Februari 2013

Tentang Kamu

Malam ini masih ada cerita tentang aku dan kamu. 
Tentang kita, tentang rinduku untukmu.
Apa kau juga merinduku ?? 
Ssstttt jangan kau jawab, jika itu membuatmu malu untuk mengakuinya.
Pastikan saja bahwa namaku selalu kau bawa dalam lantunan doa-doa indahmu.
Sayang, semoga Allah limpahkan kasih sayangnya untukmu, dan menjagamu disaat aku tak di dekatmu. 
Aku Rindu.


10022013


Selasa, 05 Februari 2013



Tuhan terlalu pandai membongkar pasang perasaan manusia. Dia menciptakan banyak rasa di semesta raya. Dia menciptakan banyak hubungan sesama manusia. Segala bentuk segala rupa.

Tuhan terlalu pandai tuk mengganti perasaan manusia. Mencabut dan memasang kembali perasaan yang Ia cipta. Dari kebencian ke cinta, dari cinta ke kebencian.

Begitu pandainya Ia membolak balikan segala hati manusia. Mendalangi segala hubungan manusia. Subhanallah, Tuhan segala ada pencipta segala rasa. Penggagas segala hubungan manusia.
Herlinatiens.

Senin, 04 Februari 2013

Sayang, apa kabarmu ? seperti malam-malam sebelumnya aku hanya bisa menyapamu di malam hari lewat huruf-huruf yang berkeliaran di kepalaku. Sayang, mendekatlah, kesini, iya lebih dekat lagi. Biarkan aku bersandar di bahumu sebentar saja, tidak lama, hanya sebentar. 

Kau tahu, sepertinya hari ini menjadi hari yang panjang buatku, bermacam-macam kejadian yang membuatku menahan nafas, cerita-cerita tentang matahari yang pongah, dan bulan yang menunggu, membuat hati menjadi kelabu. Aku letih, seharusnya aku tidak mengeluh kan, sayang ? tapi entah mengapa aku ingin sekali mengeluh, aku ingin sekali menangis. Jangan bergerak dan jangan berbalik arah, aku malu kau menertawakanku saat aku menangis, itu yang sering kau lakukan bukan? 

Sayang, lebih dekat lagi dan jangan biarkan angin masuk dalam celah yang kita buat, aku takut dia mencuri dengar apa yang aku ceritakan padamu lantas dia menceritakan pada semesta tentang tangisanku.
Jangan beranjak! ya jangan beranjak, malam ini biarkan aku egois untuk memintamu jangan pergi, aku ingin berlama-lama bersandar di bahumu, membingkai huruf-hurufmu, dan mendengar suaramu, hingga aku tertidur. 


11:20 malam.

Minggu, 03 Februari 2013

Sayang, aku takut! mahluk-mahluk itu datang lagi. dan sekarang sampai ke mimpiku.
mahluk-mahluk itu menggerogoti perasaanku, mencabik-cabik ulu hatiku, menguasai setiap inci otak-ku.
usir dia tolong usir dia!! dia datang selalu pada saat aku tertidur pulas, dia pergi begitu saja jika aku terbangun.

Sayang, disini dinding bermata, pintu bertelinga, jadi tak satupun rahasia bisa menjadi rahasia. aku takut mahluk itu kembali lagi, aku takut ada yang menguping dan melihatku mencumbui satu-satu huruf yang kau kirimkan. dan sepertinya dia sedang mengawasiku dan siap mencabik-cabik kembali ulu hatiku.

Sayang, bunuh mahluk itu dengan huruf dan suara yang kau punya !

01:15 dini hari




Sabtu, 02 Februari 2013

Kau dan Rinduku

Februari, bulan yang kau tunggu-tunggu bukan ?
tabir sebentar lagi terungkap, cadar yang menutup wajah akan mulai tersibak.
bahagia ? tentu saja aku yakin kau bahagia.
seperti purnama yang merindukan bulan, seperti fajar yang merindukan matahari, dan seperti pelangi yang merindukan hujan.
penantianmu semakin dekat, gurat-gurat kegelisahan sebentar lagi akan menghilang, burung-burung kecemasan akan masuk ke dalam sangkar yang sudah kau siapkan di sudut hatimu.

Lantas apa yang membuatmu gundah, sayang ? sebentar lagi merpati-merpati itu mengikatkan pita merah jambu dan menyampaikan pesan kepada semesta bahwa kau dan aku pernah mempunyai cerita yang indah yang pernah kita buat.

Sayang, kau tahu ? malam ini aku berbisik pada angin, aku titipkan sebuah rindu untukmu. rindu yang tulus, rindu yang polos, rindu yang lembut, ya! saat ini aku merasakan rindu yang seperti itu, aku berharap rindu itu sampai pada halaman rumahmu dengan utuh. aku merindukanmu!

02022013

Selasa, 29 Januari 2013

Untuk Bude-ku Sayang



Sebenernya males banget posting yang beginian, tapi berhubung udah beberapa hari nggak nulis karena sok  sibuknya aku entah ngapain :p alhasil aku nggak posting-posting.

Hmmm mulai darimana ya ? ok dari sini aja. 

Ceritanya bermula saat peringatan acara Maulud Nabi di rumah bude. 
( kebetulan acara kali ini memang giliran di rumah beliau ) bude aku ini adalah kakak pertama dari ibuku, jadi, aku, ibu, bapak, kakak, keponakan, sepupu lengkap berkumpul di rumah beliau, tidak ketinggalan serta  kakak-kakak ibu yang lain pun ada disana, kebetulan diantara keluarga kami aku adalah anak perempuan yang paling bungsu, dan sudah pasti bisa ditebak pertanyaan-pertanyaan apa yang akan terlontar dari semua orang yang berkumpul pada hari itu ( nasib anak bungsu ) 

Nah dibagian ini mungkin yang buat aku sedikit “kesetrum” karena nggak biasanya bude ngajakin ngobrol berdua saat aku lagi makan malam, sehabis pengajian.

“sudah ada calon?” kata bude.

“belum bude” kataku.

“apa yang ditunggu ? km lihat bude, ibu sama bapak, tinggal kamu aja nih ” kata bude lagi.

( maksud perkataan beliau, mereka sudah mulai berumur dan ingin melihat aku nikah )

“hehehe iya nanti kalau sudah ada pasti segera deh bude, masih belum ada nih pangeran ber-Alphard putih ngejemput aku” jawabku asal.

Mungkin bude juga rada kesal saat aku langsung melengos pergi, tapi kalau aku nggak menyelamatkan diri saat itu juga, bakal banyak pertanyaan yang pasti aku nggak bisa jawab nantinya. 

Bude, maaf bukan aku nggak mau ngobrol sama bude, bukan aku mau menghindari bude, tapi semakin bude tanya aku semakin nggak bisa jawab, enggak lucu kan aku diem aja saat bude tanya.

Bude, kalau bude bilang aku pemilih, iya benar aku pemilih. bude belum pernah denger cerita aku sih. 
sini deh dekat sini, aku certain beberapa cerita aku ya. ada beberapa cowok nih bude yang pernah mampir ke aku dan mereka pergi dengan cerita masing-masing, ada yang katanya aku terlalu sibuk dan nggak bisa punya waktu luang buat dia, masa tiap hari kudu nempel mulu ? cowok kayak gini aneh enggak bude?? 
aneh kan? iya donk!

Trus ada lagi nih bude, cowok yang hobby-nya nyepik doang, ngomongnya buat merinding tapi pas diminta serius malah kabur, lucu kan bude ?? nggak waras!
trus ada juga nih bude yang sms-sms nggak jelas bilang cinta, sayang, ini dan itu dia ngakunya pernah aku training dulu, lah aku kan nggak tau bentuk orangnya seperti apa, jangan salahkan aku kalo aku judesin. cowok kayak gitu beraninya cuma sms. eenggaaakkk banget kan, bude???
trus ada juga yang cari-cari alasan kabur karena dia lagi ngincer cewek lain, ya ampuunn itu dibuang ke kutub utara aja kali ya, bude?  
trus ada juga yang dikit-dikit ngeluh, dan pas dia ngeluh aku ngeluh jadinya perang status dong di fesbuk dan twiter. makin enggak banget, kan bude??

Bude, aku suka cowok CERDAS, cerdas disini dia bisa menempatkan diri di situasi apapun.
menomor satukan keluarga ( istri dan anaknya nanti ), punya sikap, punya visi dan cita-cita yang besar 
di hidupnya dan selalu berusaha mewujudkanya sendiri, terlebih lagi dia juga memperjuangkan aku sekuat dia bisa, itu baru keren kan, bude! pasti kan?? pasti donk!
kalau sekarang aja sudah bimbang, nggak yakin sama diri sendiri, bagaimana dia bisa jadi imam buat aku?cowok kan harusnya punya sikap tegas dan punya prinsip. Prinsip disini bukan dilarang terima masukan dari orang lain, atau menjadi durhaka seperti malin kundang, bukan! bukan seperti itu bude, dia bebas menerima masukan dari siapapun, tapi hasil akhir dia sendiri yang menentukan, bukannnya itu tugas seorang imam kan bude?? dan aku harus ikut apa kata imamku nanti. itu harus! dan satu lagi bude, dia harus taat dan takut sama agamanya, bagaimana bude? akur?? akur donk :D
Bude jujur ya .. aku bukan perempuan yang pintar dalam agama, aku juga masih perlu dibimbing, masih bengkok, kalau imamku juga bengkok, lantas aku bagaimana dong bude ?

Aku sayang bude kok, sayang banget. terimakasih sudah perhatiin aku, sudah berusaha kenalin dengan beberapa orang. tapi balik lagi keputusan ada di tangan aku kan, bude?? karena yang ngejalanin nanti aku dan pilihanku, dan kalo memang aku nggak sreg yaaa nggak masalah dong bude .. kan ibu dan bapak juga enggak maksain. orang tua lebih bahagia kalau ngelihat anaknya bahagia, bener nggak bude? dan aku yakin semua orang tua mempunyai pikiran yang sama, bukan begitu? bude juga gitu kan? kan? kan? kan?

Bude, aku kasih bocoran doaku ya .. aku kalo doa gini nih bude :

Ya Allah, tetapkanlah untukku pria yang paling tampan rupa dan akhlaknya, yang paling luas rezekinya (rezeki yg di dapat dengan cara yg halal), yang paling banyak berkahnya, dan karuniakanlah aku anak yg baik yang Engkau jadikan ia sebagai kebanggaanku pada masa hidupku dan keberhasilan setelah kematianku :)”

Bude, Jodoh, Rezeki, Maut itu sudah di tetapkan untuk kita, aku yakin Allah sudah siapkan rencana yang terbaik buat aku, jadi anggap saja aku seperti cerita dongeng si putri dan pangeran kodok, kalau versi aslinya si putri mencium satu kodok dan si kodok berubah menjadi pangeran, mungkin aku ada beberapa kodok yang aku “cium” agar aku bisa dapetin pangeranku :p

Aku selalu berdoa untuk bude, pakde, ibu, dan bapak masih sehat, panjang umur, diberikan kesehatan yang luar biasa. sehingga bisa lihat aku nikah. katanya pengen lihat aku nikah kan?? tapi sabar yaa.

Udah dulu ya bude, sekarang udah malem banget disini, bude pasti udah tidur kan? aku juga harus keluar kota besok siang, selamat istirahat yah bude, semoga Allah jaga bude saat tidur.

29012013

Rabu, 23 Januari 2013

Bait Rindu

+Ribuan menara kembali berteriakteriak menyanyikan baitbait kerinduan, kemudian menatapku

"Manusia pernahkah merindu?"

"di negri kami rindu indah tapi menyakitkan"
jawabku dengan lantang.

"bukan, bagi kami rindu itu kematian"

-"tanyakan pada mereka, jika rindu merupakan kematian apakan cinta juga merupakan mayat hidup?"

"di negri kami para manusia selalu mendendangkan baitbait suci cinta dengan penuh suka cita".

+"cinta adalah pembunuhan, terkadang hadir dipasar kekeliruan atau bahkan di senja yang menangis"
sautnya.

"dirumah kami cinta itu pembunuh"
aku menimpali.

"pembunuh itu tangisan!"
kemudian ia kembali meneriakan baitbait kerinduan.

-"dia tidak penah menjadi pembunuh, tapi dibunuh!"
"tanyakan pada hatimu apakan ia pernah membunuh cinta yang pernah akan akan singgah?"
"tapi ajaib, dia hidup lagi bukan?"
"dinegriku ianya hidup dengan seribu nyawa"


23012013

Senin, 21 Januari 2013

Menangislah Sebelum Menangis Itu Dilarang!

"kamu pernah nangis ?" tanya kawanku tadi sore, 
"wah jangan salah aku bisa nangis kapan aja, wong pada dasarnya aku cengeng kok"
 ( pertanyaan yang aneh!!, batinku )
 "kapan terakhir nangis?" hmm beberapa waktu yang lalu, jawabku.
"alasannya ?" 
"kasiiihhhh taaauuuu gaaaa eaaaaaaaa,  kepo banget sih nanya yang begituan ? terus kamu sendiri kapan nangis ?" tanyaku.
"hari ini" jawabnya.
" lha kok ?" aku heran. 
"karena hujan, aku suka hujan" 
"hanya itu ?" tanyaku bingung.
"yup! and no reasons, kamu engga perlu nunggu sedih dulu baru bisa nangis" katanya.
"sinting!" jawabku.

obrolan kami pun berlanjut dengan menyeruput coklat hangat sambil menunggu hujan reda, lantas apa yang bisa aku simpulkan dari obrolan kami sore tadi ? ya! dan ternyata menangis bukan hanya pada saat kita sedih, tapi pada saat kita senang, Tuhan menitipkan hati dan perasaan yang halus untuk selalu dijaga dan di rawat dengan baik, menangislah pada saat kamu bersyukur, karena Tuhan lebih sayang terhadap orang yang selalu bersyukur. 


selamat beristirahat teman, semoga malam ini kita bisa menangis karena keajaiban-keajaiban yang Dia berikan pada kita dari pagi hingga malam ini. Dan terakhir menangislah sebelum menangis itu dilarang! hihihi :)


21012013


Minggu, 20 Januari 2013

Semburat Jingga

Awalnya aku dan kamu adalah satu rasa, pun saat senja belum sepenuhnya pudar dan malam belum sepenuhnya kelam. Banyak kenangan yang pantas kurangkumkan sajak. Sajak untukmu. Namun tinta tak jua mengalir deras untuk tuntaskan sajakku. Seiring waktu akupun tersadar kamu adalah kamu, adalah hatiku hingga sajak tak mampu keluar dari bibirku. Ketika aku adalah satu satunya orang yang dihidupkan pada abu puisi, kau mengajariku segala tentang isi dunia, segala tentang hidup dan kehidupan. Adakah helai sajakku tertinggal di sekitar tubuhmu ??

Kau tahu ? langit saat ini benar-benar indah warna biru langit yang menyamar senja jingga, sungguh indah kuguratkan pada sajak-sajakku ,malam yang indah untuk melamunkan tentangmu, bintang-bintang kecil mulai menunjukkan sinarnya, cantik! bersemburat diangkasa. Ingin rasanya kutumpahkan perasanku pada sebuah gelas dimana waktu menjadi airnya.

Kini, lama aku tak mendengar suaramu. Rinduku mengalahkan sepi, namun tetap juga aku tak mampu melukiskan rinduku dalam sajakku, aku melihatmu jauh, tapi tetap selalu bercahaya dalam hatiku, seperti matahari.


2012013 

Sabtu, 19 Januari 2013

Bahagia Itu Sederhana

bahagia itu apa sih ? 
"-bangun tidur, baca koran, sepotong roti, dan secangkir kopi-"
"-bernafas, kerja-"
"-bangun tidur lihat senyumnya-"
"-masih bisa dengar suara dan kabarnya walaupun jauh-"
"-sarapan nasi pecel dan teh hangat tiap pagi-"
"-bayar kost tepat waktu :D-"

kalimat diatas merupakan beberapa jawaban yang aku terima saat aku bertanya kepada teman-temanku  tentang definisi bahagia bagi mereka.

ya! ternyata bahagia itu sederhana, sesederhana bagaimana kamu menyikapinya, sesederhana saat kamu lapar lantas makan, sesederhana saat kamu haus lantas minum, itu hal yang sederhana bukan ?  aku jadi teringat salah satu ayat dalam kitabku yang berbunyi "Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kau dustakan" betapa banyak sekali nikmat yang hampir aku lupa dan mungkin aku abaikan, menjadi pendosa diantara semua kenikmatan yang Dia berikan, maafkan aku Tuhan, seharusnya aku bisa belajar dari mereka, orang-orang yang ikhlas menerima atas apa yang telah menjadi ketetapanmu.

lantas malam ini apakah aku bahagia ?? tentu saja! karena malam ini diluar hujan sangat deras, dan aku bisa menulis dalam keadaan tidak basah kuyup dengan hati berbalut rindu yang membuncah!
bahagia itu sederhana, ya sesederhana itu :)


1912013