Senin, 11 Maret 2013

Surat Untuk Fajar

: Fajar

Kali ini aku bukan cerita tentang pagi ataupun matahari yang mengintip dari timur, bukan.
aku bercerita tentang kamu, tentang cintamu, penantianmu, tentang rasamu.
seperti namamu, Fajar. Harapan baru pun pasti kau nantikan dalam bentuk apapun itu.

Aku hanya sedikit memberikan gambaran, tapi aku bukan memberikanmu nasehat karena aku belum terlalu tua untuk bisa menasehatimu dan juga tidak seperti orang-orang yang mempunyai pengalaman akan hidup dan juga kehidupan.

Pengembaraanmu sebentar lagi berakhir, tinggal kau yang akan menentukan kearah mana kau akan berjalan dengan beban yang ada di pundakmu. Kau tahu, ketika kau sudah menjatuhkan pilihan, itu adalah hal mutlak yang harus kau ambil, jangan kau berhenti di tengah perjalanan, karena lelaki seperti itu adalah lelaki pengecut yang tidak pernah bersyukur atas apa yang sudah di dapatkan.

Lelaki bukan hanya pemimpin, tapi sebagai navigator untuk perjalanan selanjutnya. Dan perahumu pun akan melewati lautan tanpa batas dan juga tanpa tanda. Bukankah ini menarik ? Saat gelombang mulai terasa, tetaplah berjalan, jangan kau berhenti untuk menurunkan jangkarmu dan bersandar ke salah satu dermaga dan kemudian kau mengangkat jangkarmu dan meninggalkan dermaga itu kosong.

Ingatlah tidaklah hebat seorang lelaki jika dia hanya berjanji tapi tidak dapat melakukan apa-apa yang dia janjikan. Selamat berlayar.


2 komentar: